Monday, February 13, 2012

Jati Diri Versi Mistis, Eksistensialis, Spriritual, Universal, Jawa, dan Hypnosis


JATIDIRI VERSI MISTIS

Jatidiri versi ini meyakini bahwa Sang jatidiri adalah wujud seseorang yang bersifat ghaib dan bisa kita temui. Dialah yang akan menceritakan banyak hal termasuk memberikan pengetahuan banyak hal serta kemampuan dan sebagian besar ahli kebatinan atau pengobatan menempuh jalan ini untuk bisa mendapatkan kelebihan/ kemampuan
karena dialah yang mampu berkomunikasi dengan hal yang lebih halus.


Meski ada yang menganggap itu adalah khodam atau jin bahkan iblis tapi banyak juga yang menganggap bahwa sesungguhnya dia adalah bentuk reinkarnasi kita sebelumnya dalam bentuk yang tertinggi dan terbaik sehingga dia memiliki banyak ilmu dan akan sangat bermanfaat bagi kehidupan kita.
Karena dia adalah wujud reinkarnasi kita maka sesungguhnya "dia adalah kita dan kita adalah dia...."

Versi ini meyakini bahwa, dia sang guru sejati bisa berwujud apa saja dan biasanya berwujud orang tua yang bijak agar kita bisa menerimanya pada saat ketemu dan biasanya orang orang menyebutnya "guru ghaib" dan akan menjadi pendamping kita.

Beberapa orang meyakini bahwa dia sejatinya adalah diri kita sendiri meski berwujud berbeda atau tidak serupa namun banyak juga yang memahaminya sebagai roh leluhur , prewangan , malaikat dan masih banyak lagi penamaan atau pemahaman akan hal tersebut.....

JATIDIRI VERSI EKSISTENSIALIS

JATIDIRI adalah identitas diri yang sejati atau sejatinya diri dan menurut jatidiri versi ini, jatidiri adalah apa yang ditampilkan oleh diri kita sendiri sesuai dengan kehendak hati atau kata hati.

Pemahaman jatidiri versi ini mempunyai pokok pemahaman bahwa " Menjadi diri sendiri adalah menjadikan apa yang menjadi kehendak hati sebagai identitas diri bukannya mengikuti apa yang orang lain tampilkan pada dirinya" atau "jatidiriku adalah diriku saat ini , apa adanya!!".

Pemahaman ini selaras dengan kata kata "jadilah dirimu sendiri" yang seringkali kita dengar , jadilah dirimu sendiri tanpa dipengaruhi oleh apapun.


JATIDIRI VERSI SPIRITUAL

Banyak orang yang meyakini bahwa seseorang untuk menemukan jatidiri haruslah melalui seseorang penghubung atau wasilah yang biasa disebut dengan sebutan "Guru Mursyid" yaitu guru yang suci yaitu seseorang yang ditunjuk oleh Allah sebagai sarana bagi kita untuk mengenal jatidiri kita sendiri.

Dengan perantara beliau , rahasia rahasia dibalik kehidupan kita akan terbuka sehingga kita paham akan "asal dan tujuan hidup" yang difalsafah jawa dikenal sebagai "Sangkan Paraning Dumadi".

Jatidiri disini adalah memahami tugas dan kewajiban kita sebagai makhluk hidup pada umumnya dan sebagai manusia khususnya sesuai petunjuk mursyid.

Disini guru mursyid dan rahasia sangkan paraning dumadi sangat erat kaitannya sebab orang biasa dipercaya akan susah dan tidak mampu bila tidak dibantu oleh beliau dan sudah menjadi suratan takdir bahwa setiap manusia harus menemukan guru mursyid-nya agar menemukan tujuan hidupnya secara hakiki.


JATIDIRI VERSI UNIVERSAL

Beberapa dari pengikut versi ini mempersempit pemahaman jatidiri ke dalam pemahaman kelompok, ras , kesukuan hingga keagamaan.

Beberapa teman menganggap bahwa jatidiri mereka adalah apa yang menjadi pokok pokok pemahaman agama yang mereka yakini , yang lain menganggap jatidiri mereka sesuai sosio kultural yang tumbuh di kesukuan dan atau ras mereka hingga ke golongan atau kelompok yang mereka bergabung didalamnya.

Pemahaman jatidiri berdasarkan golongan ini terbilang tidak sedikit pengikutnya dan memiliki banyak corak mulai dari wilayah kesukuan , ras hingga agama dan golongan. Sebagai orang timur banyak pengikut versi ini beranggapan bahwa jatidiri kita harus mencerminkan nilai nilai budaya ketimuran dan sebagai orang suku jawa maka nilai nilai kejawaan harus berada di dalam jatidirinya.

Untuk beberapa orang yang tidak ingin terjebak pada hal hal yang berkaitan SARA maka mereka memiliki pemahaman bahwa jatidiri adalah nilai nilai apa yang termuat dalam diri sebagai manusia.
Mereka beranggapan bahwa memiliki jatidiri apa adanya sebagai manusia lebih mulia kedudukannya daripada memahami jatidiri dalam bentuk golongan golongan.

Jatidiri bagi mereka adalah universal sebagai manusia yang tidak dibatasi oleh ruang lingkup apapun dan hal ini dikarenakan mereka beranggapan biarpun manusia berbeda di wilayah SARA , manusia tetaplah manusia yang memiliki elemen hidup yang sama baik secara lahiriah maupun batiniah adapun perbedaan yang ada hanyalah corak bukan merupakan hal yang hakiki....

JATIDIRI VERSI JAWA

Beberapa pengikut versi ini meyakini bahwa dalam diri setiap manusia ada elemen elemen hidup yang memiliki kehidupan sendiri dan dipercaya mereka merupakan saudara kembar kita yang menjadi penjaga juga teman dan pengatur kehidupan kita .Bahkan mereka menganggap bahwa elemen elemen tersebut sebagai perwujudan dari malaikat yang mengkawal kehidupan kita.

Menurut filosofi orang jawa , setiap jabang bayi lahir maka akan diikuti oleh 4 unsur yaitu : kakang kawah , adi ari ari , getih dan puser. Keempat komponen tersebut dipercaya memilik perwujudan secara ghaib dan biasanya dikenal sebagai sedulur papat kalimo pancer.

Pemahaman ini tidak saja menjadi budaya bagi sebagian besar orang jawa namun juga budaya di tempat lain dengan berbagai versi dan kisah yang menyertainya. Diyakini jika mereka diruwat dengan pemberian sesaji maupun puasa maka saudara mereka akan kembali meruwat dirinya dan menjaganya.

Jika sedulur papat lebih dipercayai sebagai pendamping hidup maka saudara yang kelima pancer lebih dianggap sebagai jatidiri , beberapa menganggap guru sejati meski ada sebagian yang menganggap bahwa yang dimaksud dengan pancer tersebut adalah sang jabang bayi itu sendiri.

Pancer sebagai jatidiri dianggap sebagai penyatuan komponen orang tua , sebagai makhluk pendamping yang membawa segala informasi tentang segala permasalah dan cerita hidup sang jabang bayi.

JATIDIRI VERSI HYPNOSIS

Mereka pengikut versi ini meyakini bahwa jatidiri sesungguhnya akan ditemui ketika kita berada di kesadaran tertinggi atau kesadaran Theta.

Mereka meyakini bahwa jatidiri bukanlah sebuah bentuk melainkan sebuah kondisi yang sudah lepas dari tataran pikiran sehingga tidak dapat dijelaskan oleh apa apa.
Seseorang yang sering bertemu dengan jatidirinya maka mereka akan mengalami inisiasi dan perubahan drastis atas sifat dan perilaku hidupnya.

Mereka meyakini bahwa jatidiri adalah kesejatian diri yaitu tempat seluruh infomasi tentang diri ini dan tidak hanya itu melainkan juga rahasia alam semesta.


Catatan :

Kembali pada diri anda pribadi, di versi manakah anda menemukan jadi diri anda?????

0 comments:

Post a Comment

Open Panel

Label

Blogroll

Labels